Kamis, 25 November 2010

FISIOLOGI ENDOKRIN

FISIOLOGI ENDOKRIN
Endokrinologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya. System endokrin pada vertebrata sebagai kendali sedangkan pada invertebrate sebagai kordinasi dalam fisiologis tubuh hewan. Efek hormone terhadap tubuh hewan , hormone sebagai reseptor khusus organ sasaran) menuju ikatan yang sesuai dan tepat. Yang menimbulkan efek kehidupan yaitu aktivitas kehidupan. Hormon dalam aktivitas kehidupan bekerjasa dengan system saraf, yaitu dalam osmoregulasi perkembangan pertumbuhan peredaran darah denyut jantung sedangkan pada komposisi darah yaitu pergantian reproduksi pengeluaran regenerasi.
Komponen penyusun organ endokrin
• Sel Neurosekretori ( pada hewan tingkat rendah/hewan tingkar tinggi ) : berbentuk seperti sel sarf dan penghasil hormon.
• Sel endokrin sejati : berbentuk tidak seperti sel saraf, berfungsi sejati sebagai penghasil hormonyang dihasilkan secara langsung dilepaskan ke dalam darah (terdapat pada vertebrata dan intervertebrata ).
Klasifikasi Hormon
• Hormon protein, jumlah asam aminonya bervariasi tergantung pada speseis dan terdiri atas polimer asam amino dan tidal larut dalam lemak.
• Hormone steroid, dihasilkan dari metabolism dan proses konversi kolestrol yang mengandung 27 atom karbon dan larut dalam lemak.
• Hormone asam amino, berasal dari asam amino yang mengalami modofikasi.
Zat kimia yang menyerupai hormone : bradikinin, eritropuitin, hormone thymic, dan feromon.
Klasifikasi Hormon :
Berdasarkan fungsi
• Hormon perkembangan : hormone yang memegang peranan di dalam perkembangan, pertumbuhan, dan reprodoksi.
• Hormone metabolisme, mempunyai peranan dalam proses metabolisme.
• Hormone trofik, merangsang kelenjar endokrin untuk menghasilkan hormon
• Hormone pengatur metabolisme mineral dan air
• Hormone pengatur sitem kardiovaskuler, mengatur aktivtas konduksi dan kontraksi jantung
Sintesis hormone dan pengaturannya
Tahapan proses sintesis hormone
• Tahap pertama, hormone disintesis dalam RE kasar yang terdiri dari poliribosom dan melekat
• Tahap kedua, melalui sisteme hormone dihantarkan kedalam apparatus golgi baik secara langsung
• Tahap ketiga, di dalam apparatus golgi dibentuk butir-butir sekretoris yang mengandung hormone yang masih sedikit selanjutnya akan menjadi dewasa
• Tahap keempat, setelah dewasa butir-butir sekretoris kemudiaan dihantar kea rah membrane plasma, selanjutnya terjadi fusi antara membrane plasma dengan butir-butir sekretoris dan akhirnya akan terjadi sekresi hormone yang terdapat di dalam butir-butir sekretoris dengan jalan eksesotis ke dalam cairan ekstraseluler
Sitesis hormone protein
• Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari templet DNA
• Translasi langkah ini terjadi di RE kasar
Aksi hormone pada membran :
• Asi pertama, hormone berikatan dengan reseptor yang mengakibatkan aktivasi-G dan terjadi fosforilasi GDP menjadi GTP
• Aksi kedua, mengaktifakn molekul adenil siklase untuk melepaskan gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk AMP siklik.
• Tahap ketiga, marupakan posforilasi tahap akhir yang akan menimbulkan tanggapan sel terhadap hormone
Aksi resptor hormone pada sitoplasma :
Reseptor sitosilik : reseptor hormone yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran dan digunakan oleh hormon steroid dan hormone turunan asam amino. System endokrin pada hewan invertebrate, tidak punya organ sekresi hormon tapi mempunyai sel neurosekretori. System endokrin pada vertebrata mempunyai hipotalamus kelenjar induk, kelenjar endokrin tepi, dan pituitary.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar