Selasa, 11 Januari 2011

FISIOLIOGI SIRKULASI

FISIOLOGI SIRKULASI
Fungsi Sistem Sirkulasi
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
2. Menjamin pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera
3. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
4. Menyebarkan tekanan/kekuatan
sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung tingkat perkembangan tubuh hewan, sepeti pada hewan tingkat rendah sistem sirkulasinya sederhana tetapi pada hewan tingkat tinggi system sirkulasinya lebih lengkap.
Komponen sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama, yaitu : jantung, pembuluh dan cairan tubuh. Jantung adalah komponen penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh.
Ada dua jenis jantung:
1. Jantung Tubuler/Vaskuler
a. Terdapat pada hewan Invertebrata
b. Bentuk sederhana dan tidak mempunyai klep
c. Bekerja secara kontraksi peristaltik, sehingga disebut juga: jantung peristaltik
2. Jantung Berongga
a. Terdapat pada hewan Vertebrata
b. Merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep
c. Gerakan memompa jantung merupakan kekuatan utama yang menjamin kelancaran aliran darah
d. Terdapat pada hewan Vertebrata
e. Merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep
f. Gerakan memompa jantung merupakan kekuatan utama yang menjamin kelancaran aliran darah
g. Kontraksi otot jantung terjadi secara periodik
Pengaturan kecepatan denyut jantung dipengaruhi oleh saraf simpatis untuk mempercepat denyut jantung dan saraf vagus untuk memperlambat denyut jantung.
Factor-faktor yang mempengaui ritme denyut jantung :
1.Rangsang kimiawi seperti hormon dan perubahan kadar O2 dan CO2 ataupun rangsang panas
- Hormon Adrenalin meningkatkan kontraksi jantung
- Hormon Asetilkolin menurunkan denyut jantung
- Peningkatan kadar CO2 meningkatkan kontraksi jantung
2. Berbagai rangsang psikis mempengaruhi kecepatan denyut jantung
Pembuluh adalah Saluran yang akan dilewati/dilalui oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh. Pembuuh ada dua maca, yaitu : pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Pembuluh Darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah. Pada Vertebrata sistem pembuluh darah terdiri atas: Arteri, Vena dan Kapiler.
Darah adalah cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Susunan cairan darah terdiri atas : sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah.
Fungsi umum darah untuk mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik.
Fungsi khusus darah:
1. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
2. Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
3. Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ-organ ekskresi
4. Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
5. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh
Sistem sirkulasi pada hewan
Sistem sirkulasi pada hewan terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Sistem sirkulasi terbuka, contoh pada moluska
2. Sistem sirkulasi tertutup, contoh pada vertebrata
Mechanism pertukaran zat
Tekanan sistole dan diastole manusia adalah 120/80 mm Hg artinya darah yang dipompa oleh jantung memberikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Tekana darah yang semula masuk 120 mm Hg kemudian masuk ke aorta, arteri, kapiler dan semakin jauh dari dari jantung maka akan semakin menurun tekana hidrostatiknya +/- 40 mm Hg.
Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi 2, yaitu cairanbintra sel dan ekstra sel. Cairan intra sel yaitu sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi cairan jaringan, limfe, darah, dan hemo limfe. Darah terdiri atas plasma dan sel darah ( eritrosit, leukosit, dan trombosit ) yang masing-masing memiliki fungsi berbeda . caqiran tubuh memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi sirkulasi, fungsi nutrisi, respirasi transportasi dan kekebalan. Cairan dalam tubuh hewan ini mengalir pada system sirkulasi tertutup atau terbuka.
Komponen penyusun system sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan cairan tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang sanagat penting untuk menjamin kelancaran aliran darahnke berbagai jaringan. Jantung bekerja sebagai pompa penggerak cairan yang bersirkulasi , sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai jalan aliran darah.
Oto jantung bersifat miogenik dan berkontraksi secara ritmis, namun rime kontraksi ini dikendalikan oleh saraf dan hormone. Serta dipengaruhi oleh keadaan local jaringan, kerja jantung dan pembuluh darah akan menentukan besarnya tekanan dalam pembuluh dan jaringan yang yang selanjutnya akan mempenagruhi kelancaran pasokan darah dan berbagai macam zat yang terlarut di dalamnya ke setiap sel tubuh. Pertukaran zat yang terjadi antara kapiler dan sel jaringan sangat tergantung pada perbedaan tekanan antara keduanya.
. Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebutkoanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh olehamoebosit.
2. Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai
sirkulasi.
3. Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak
dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
4. Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah
ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah
(Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aortaà pembuluh ventralà kapiler (seluruh jaringa tubuh)à pembuluh dorsalà
lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran
darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan
darahnya.
5. Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapatatrium (serambi) dan
ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).
6. Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebuthemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuhà
jaringan tubuh tanpa melalui kapilerà
jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung
haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan
melalui sistem trakea.
7. Pisces
Jantung ikan terdiri :
-2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
-Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis poster
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan
pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler
seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali
ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung
satu kali).
8. Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang
: 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke
atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2
dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk
memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati
jantung 2 kali).
9. Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
: - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel
: - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan
pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di
air.
10. Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
: - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel
: - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah
yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
11. Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
: - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel
: - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah
yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Mendengar kata cacing, tentu pikiran kita akan membayangkan binatang yang bulat
panjang tanpa tulang yang hidup di tempat kotor. Sudah barang tentu kita juga
sudah tahu macam macam cacing baik cacing yang hidup di tanah yang biasa
digunakan sebagai umpan maupun cacing yang hidup di air. Cacing yang hidup di
tanah disamping bisa digunakan sebagai umpan, juga sangat membantu pak tani
dalam menggemburkan tanah pertanian.
Sayangnya ada saudaranya cacing tanah yang doyan hidup di dalam usus manusia.
Karena cacing merupakan salah satu makhluk hidup yang harus makan untuk
mempertahankan hidupnya, maka di dalam perut pun cacing ini akan makan segala
hal yang bisa dimakan. Nggak perduli apakah makanan itu dibutuhkan oleh yang
punya perut, asal bisa dimakan akan dimakan oleh sang cacing. Curangnya si cacing
ini, kalau jumlahnya banyak maka disamping yang makan ikut ikutan banyak, juga
secara mekanis akan menyumbat saluran pencernaan. Bertambahlah penderitaan
manusia yang mempunyai cacing indekos di perutnya.
Cacing pada manusia dalam menginfeksi sesungguhnya tidak memandang bulu. Asal
bisa masuk, doi akan masuk ke tubuh manusia. Perantaranya pun bermacam macam
namun yang paling sering adalah makanan terutama makanan yang tidak bagus
secara hygines dalam penyajiannya. Walaupun menginfeksi manusia, cacing tidak
meninggalkan sifat aslinya yang senang dengan lingkungan yang kotor dan lembab,
itu sebabnya infeksi cacing sering ditemukan pada lingkungan masyarakat yang
kumuh dan lembab. Bukan berarti orang orang yang selalu menjaga kebersihan akan
bebas cacing 100 persen karena walau diri kita sendiri bersih, kita tidak bisa
menghindari kontak dengan orang lain yang bisa saja membawa telur cacing.
Sebenarnya cacing pada manusia pun banyak jenisnya, ada cacing gelang, cacing
pita dan cacing pipih. Tapi yang kita bahas disini adalah cacing gelang karena
kasusnya paling banyak diantara infeksi cacing yang ada.
1. Cacing Perut(Askariasis)
Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris lumbricoides yang merupakan
cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Cacing dewasa hidup di dalam usus
manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. Infeksi
pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang
mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini
akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru
paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul
dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan
usus buntu.

2. Cacing Kremi(Enterobiasis )
Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering
banget terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing
betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan
tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang
anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa
disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk
langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara
tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal.
Sehingga pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.
3. Cacing Tambang
Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan
dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di
luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar